Perbedaan Arang Aktif dan Karbon Aktif: Mana yang Lebih Tepat untuk Kebutuhan Anda?

Table of Contents

Arang Bambu
Banyak orang sering menyamakan arang aktif dengan karbon aktif. Padahal, meski keduanya berasal dari bahan yang sama, yaitu arang (dari kayu, tempurung kelapa, bambu, atau batu bara muda), keduanya punya perbedaan yang cukup penting, terutama dalam hal proses pembuatan, kandungan, dan kegunaannya.

Apa Itu Arang Aktif?

Arang aktif adalah arang biasa yang telah melalui proses aktivasi, baik secara fisika maupun kimia, untuk membuka pori-porinya. Aktivasi ini biasanya dilakukan dengan pemanasan suhu tinggi (600–1200 °C) menggunakan uap air atau gas tertentu, atau dengan bahan kimia seperti KOH, ZnCl₂, atau H₃PO₄.

Hasilnya, arang aktif memiliki pori-pori yang lebih banyak dan luas permukaan yang lebih besar dibandingkan arang biasa, sehingga mampu menyerap zat tertentu. Namun, arang aktif masih mengandung sisa mineral, abu, atau senyawa organik dari bahan asalnya.

Kegunaan arang aktif antara lain:

  • Penyaring air sederhana

  • Penghilang bau di ruangan atau kulkas

  • Masker tradisional untuk wajah

  • Media tanam hidroponik atau tanaman hias


Apa Itu Karbon Aktif?

Karbon aktif adalah bentuk yang lebih murni dan lebih “industri” dari arang aktif. Ia diolah lebih lanjut sehingga hampir seluruh kandungannya berupa karbon (C). Pori-porinya lebih teratur dengan luas permukaan yang jauh lebih besar, yaitu 500–2000 m² per gram.

Karena kualitasnya lebih stabil dan daya serapnya lebih kuat, karbon aktif banyak digunakan di bidang kesehatan, industri makanan, hingga teknologi modern.

Kegunaan karbon aktif antara lain:

  • Obat penetral racun dalam dunia medis (keracunan makanan/obat)

  • Pemurnian gula, minyak, atau minuman

  • Filter air minum berkualitas tinggi

  • Penyerap gas beracun di industri kimia

  • Filter udara untuk masker medis dan respirator


TABEL PERBANDINGAN

Perbedaan Arang Aktif dan Karbon Aktif


Posting Komentar