Mengapa bambu rentan serangan organisme perusak?
Kelompok Organisme Perusak
A. Serangga perusak utama
-
Kumbang bubuk bambu (kumbang bubuk) – Dinoderus spp., terutama Dinoderus minutus
Hama paling penting pada bambu potong/produk bambu. Betina meletakkan telur pada ruas/produk saat proses panen dan manufaktur; larva menggerek jaringan kaya pati sehingga muncul serbuk halus, lubang kecil, dan rapuh (produk bisa “hancur dari dalam” berbulan-bulan setelah dipakai).
Rayap tanah – Coptotermes formosanus & C. gestroi
Uji pilihan-pakan menunjukkan beberapa spesies bambu sangat disukai dan cepat dirusak oleh Coptotermes (rayap bawah tanah formosan dan Asia). Kerusakan berupa pelapukan struktural dari bagian dalam, terutama pada kondisi lembap/kontak tanah.Rayap Tanah -
Penggerek/tulang daun & penggerek rebung/ruas
-
Penggerek rebung (kumbang) – Cyrtotrachelus spp. (mis. C. longimanus , C. dux ) : menyerang rebung/tuna muda; dapat menurunkan keberhasilan anakan dan produksi rebung. Laporan lapang menunjukkan serangan bisa sangat berat pada Dendrocalamus tertentu.
-
Kumbang hispine bambu – Estigmena chinensis : melaporkan kerusakan batang/pelepah pada beberapa spesies, terutama D. strictus .
-
Defoliator/penggulung daun (penggulung daun) – terutama Algedonia/Pyrausta/Crypsiptya coclesalis
Kelompok ngengat Pyralidae/Crambidae ini menyebabkan defoliasi epidemik di persemaian dan kebun bambu; larva menggulung daun menjadi “sarung” dan memakan jaringan hijau sehingga fotosintesis turun drastis. Spesies kunci: Algedonia (Pyrausta/Crypsiptya) coclesalis dan Pyrausta bambucivora . -
Pengisap cairan (sap-sucker)
Aphid/mealybug seperti Bamboo aphid – Oregma/Melanaphis bambusae dan Asterolecanium bambusae mengisap nira pada pucuk/daun muda, memicu keriting, klorosis, jelaga (jamur jelaga), dan penurunan vigor; beberapa spesies yang dilaporkan dapat berwabah.
Skala masalah: Kompilasi lembaga kehutanan India (ICFRE) menyebut >150 spesies serangga terkait kerusakan bambu (≥100 di bambu hidup), dengan defoliator dan penggerek sebagai kelompok yang paling merugikan.
B. Jamur perusak (biodegradasi & noda)
-
Jamur pelapuk putih/cokelat (Basidiomycota)
-
Schizophyllum commune: pelapuk putih kosmopolit yang umum menyebabkan pembusukan bambu di luar ruang.
-
Trametes versicolor: uji laboratorium menunjukkan kehilangan bobot signifikan pada spesimen bambu yang terinfeksi.
-
Kapang noda/blue-stain & jamur permukaan
Kapang pewarna tidak selalu merusak struktur, tetapi menurunkan mutu estetika dan bisa membuka jalan bagi pelapuk. Kandungan pati tinggi membuat bambu sangat rentan terhadap kapang/noda selama pengeringan, penyimpanan, dan transportasi. -
Soft-rot (Ascomycota)
Soft-rot menyerang selulosa pada kondisi lembap tinggi/tertanam, melemahkan dinding serat bambu—dinilai berperan dalam penurunan ketahanan komponen bambu.
C. Hewan pemakan (vertebrata) yang merusak
Rodensia (tikus/rat) sangat berkaitan dengan “masting”/pembungaan massal bambu. Saat spesies seperti Melocanna baccifera atau Bambusa tulda berbuah serempak (siklus ±48–50 tahun), lonjakan biji memicu ledakan populasi tikus (“rat flood”). Setelah biji habis, tikus beralih ke sawah, lumbung, bahkan bibit/pangkal rumpun bambu, menimbulkan kerusakan pertanian dan ekologi (peristiwa Mautam/Thingtam di India timur-laut). Fenomena ini didokumentasikan dalam studi lapang Asia Selatan dan Jepang serta ulasan ekologi modern.
Gejala Lapang yang Umum
-
Serbuk halus & lubang pin pada produk/culm kering → indikasi Dinoderus (kumbang bubuk).
-
Daun tergulung & habis “diserut” → leaf-roller (A./Pyrausta/Crypsiptya).
-
Keropos dari dalam/struktur melemah pada kontak tanah/lembap → serangan rayap Coptotermes.
-
Permukaan keabu-abuan/kebiruan atau berbintik pada penyimpanan → kapang noda/blue-stain.
-
Busuk serat, tekstur berserabut pada luar ruang → pelapuk putih (Schizophyllum) / Trametes.
Pengelolaan & Pencegahan (ringkas berbasis bukti)
-
Pengawetan & pengeringan yang tepat: Buang pati (mis. perendaman air mengalir), keringkan cepat, simpan kering & berventilasi untuk menekan jamur/kumbang. Pedoman INBAR/FAO menekankan higienitas gudang & kontainer bebas jamur/serangga.
Proteksi antijamur: Perlakuan kimia/biologi terkontrol dapat meningkatkan ketahanan terhadap mould/blue-stain; riset terbaru mengevaluasi pendekatan biobased & modifikasi struktur dinding.
-
Kendali hama serangga:
-
Leaf-roller: monitoring lampu perangkap, sanitasi, dan—bila perlu—insektisida terpilih sesuai hasil uji efikasi dan panduan setempat.
-
Kumbang bubuk: cegah infestasi sejak panen/produksi (hindari kontaminasi saat proses), lakukan heat-treatment/fumigasi legal bila diwajibkan peraturan setempat.
-
Rayap: desain konstruksi yang memutus kontak tanah & kelembapan; pengawetan pada bagian rawan.
-
-
Mitigasi ledakan tikus terkait masting: pemantauan populasi, panen/bersih-lahan sebelum biji jatuh, dan sistem barier/perangkap di lahan pertanian sekitar hutan bambu telah diteliti untuk menekan kerusakan.
Sumber Tulisan:
-
CABI Compendium: Dinoderus minutus (hama gudang bambu). Cabi Digital Library
-
Ohio State Univ. Extension (BYGL): ringkasan mekanisme serangan D. minutus pada produk bambu. bygl.osu.edu
-
Comparative resistance of bamboos to Coptotermes (Hawai‘i): uji ketahanan terhadap rayap C. formosanus & C. gestroi. PMCPubMed
-
ICFRE (India) “Forest Insect Pests and Diseases”: >150 spesies serangga perusak bambu; profil kelompok hama kunci. hindi.icfre.gov.in
-
CABI: Algedonia (Pyrausta/Crypsiptya) coclesalis (leaf-roller) – identitas & sebaran. Cabi Digital Library
-
Studi & tinjauan leaf-roller (Van Sangyan; evaluasi insektisida): dinamika serangan & kendali. ResearchGateresearchtrend.net
-
Schizophyllum commune & komunitas jamur pelapuk pada bambu (review ilmiah, akses PMC). PMC
-
Trametes versicolor & Arthrinium arundinis sebagai perusak berat pada uji pelapukan. ResearchGate
-
Kerentanan bambu terhadap mould/blue-stain akibat pati tinggi (studi material). PubMed
-
INBAR Technical Report – Bamboo Preservation Techniques (ulasan pati, serangga, kapang; praktik pengawetan). openresearch.amsterdam
-
Fenomena Mautam/Thingtam (pembungaan massal → ledakan tikus → kerusakan luas) – tinjauan dan laporan mutakhir. eScholarshipffpri.go.jpPMCThe Times of India
Posting Komentar