Ini Dia Cara Membuat Briket Arang Bambu Sendiri

Table of Contents

 

Arang Bambu

Membuat briket arang bambu itu tidak sesulit yang dibayangkan, kok! Kuncinya ada pada pemilihan bahan baku dan prosesnya.

Bahan dan Alat yang Dibutuhkan:

  • Bambu: Pilih bambu yang sudah tua dan kering. Jenis bambu apa saja bisa, asalkan ukurannya seragam agar pembakaran arang lebih efisien.

  • Drum Bekas atau Tungku Arang: Ini untuk proses pengarangan bambu.

  • Alat Penumbuk/Penghancur: Bisa berupa lesung, palu, atau mesin penghancur khusus arang.

  • Ayakan: Untuk memisahkan arang halus dan kasar.

  • Tepung Tapioka/Kanji: Sebagai perekat alami.

  • Air: Untuk melarutkan perekat.

  • Cetakan Briket: Bisa dari kayu, logam, atau bahkan paralon bekas.

  • Alat Pengering: Oven atau cukup dijemur di bawah sinar matahari.

Langkah-langkah Membuat Briket Arang Bambu:

  1. Pengarangan Bambu: Bakar bambu di dalam drum atau tungku arang hingga menjadi arang. Pastikan proses pembakaran tidak sempurna (jangan sampai jadi abu) agar arangnya berkualitas. Ini butuh keahlian, ya!

  2. Pendinginan Arang: Setelah jadi arang, dinginkan arang bambu sampai benar-benar tidak ada bara api yang tersisa.

  3. Penghancuran Arang: Tumbuk atau hancurkan arang bambu hingga menjadi serbuk halus. Semakin halus, briket akan semakin padat dan kokoh.

  4. Pengayakan: Ayak serbuk arang untuk memisahkan kotoran dan mendapatkan ukuran partikel yang seragam.

  5. Pembuatan Larutan Perekat: Campurkan tepung tapioka atau kanji dengan air hangat. Aduk rata hingga tidak ada gumpalan dan teksturnya kental seperti lem. Perbandingannya kira-kira 1 bagian tapioka untuk 3-4 bagian air, tapi ini bisa disesuaikan.

  6. Pencampuran: Campurkan serbuk arang bambu yang sudah diayak dengan larutan perekat. Aduk rata hingga adonan briket menjadi kalis dan bisa dibentuk.

  7. Pencetakan: Masukkan adonan briket ke dalam cetakan dan tekan sekuat mungkin agar briket padat dan tidak mudah hancur. Bentuknya bisa disesuaikan selera, ada yang kotak, bulat, atau silinder.

  8. Pengeringan: Jemur briket yang sudah dicetak di bawah sinar matahari langsung selama beberapa hari sampai benar-benar kering dan keras. Jika cuaca tidak mendukung, gunakan oven pengering.

Potensi Ekonomi dan Benefitnya:

Potensi Ekonomi: Bambu adalah tanaman yang tumbuh melimpah di banyak daerah di Indonesia, menjadikannya bahan baku yang murah dan mudah didapatkan. Dengan mengolahnya menjadi briket, Anda menciptakan nilai tambah yang signifikan. Pasar briket arang cukup luas, mulai dari kebutuhan rumah tangga untuk memasak, usaha kuliner (restoran sate, bakaran), hingga industri kecil.

Benefitnya:

  • Ramah Lingkungan: Briket arang bambu merupakan energi terbarukan karena bambu dapat tumbuh kembali dengan cepat.

  • Mengurangi Sampah: Memanfaatkan limbah bambu yang tidak terpakai.

  • Efisiensi Tinggi: Briket arang bambu menghasilkan panas yang stabil dan tahan lama, lebih efisien dibandingkan arang kayu biasa.

  • Nol Asap: Umumnya menghasilkan sedikit asap saat dibakar, sehingga lebih nyaman digunakan.

Posting Komentar